Kemah Santri Muhammadiyah (KSM) Tingkat Nasional merupakan forum silaturrahmi, ukhuwah Islamiyyah dan sinergi lintas kader, lintas amal usaha, dan lintas sosial budaya dalam rangka meneguhkan komitmen keislaman, kemuhammadiyahan, dan keindonesiaan. Melalui KSM, peserta kemah belajar hidup bersama (learn to life together) dengan saling berbagi: ilmu, pengalaman, keterampilan, dan prestasi. Karena itu, KSM menjadi forum yang sangat strategis untuk menggerakkan spirit kejuangan dan persatuan dalam mewujudkan Islam dan Indonesia berkemajuan.
KSM bukan hanya strategis untuk mengeratkan ikatan keorganisasian sebagai warga persyarikatan, tetapi juga sangat penting untuk wahana berfastabiqul khairat, berkompetisidalam kebaikan, berlomba-lomba meraih prestasi tinggi. Jadi, penyelenggaraan KSM harusdimaknai dalam konteks membangun jejaring (networking) kepesantrenan, kepanduan, dan kepeloporan. Apabila jaringan pesantrenMu dapat dibangun secara solid, niscaya para santri dan pelajar Muhammadiyah dapat saling belajar, meneguhkan kebersamaan, dan menumbuhkembangkan nasionalisme.
Secara historis, kegiatan perkemahan tidak dapat dipisahkan dari pendirian Hizbul Wathan. Tujuan pendirian Hizbul Wathan (HW) adalah untuk menyiapkan dan membina anggota yang memiliki akidah, berilmu dan berteknologi serta berakhlak karimah dengan tujuan terwujudnya pribadi Muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa. Tujuan inilah yang membedakan HW dan Pramuka, karena Pramuka bukan suatu kepanduan yang Islami. HW menekankan pada kepanduan Islami dengan menerapkan akidah Islam dalam setiap kegiatannya.
Spirit keislaman dan nasionalisme mewarnai kepanduan HW, sehingga kegiatan perkemahan menjadi ajang latihan kepanduan, keorganisasian, dan kegotong-royongan untuk membentuk pribadi pejuang dan pembela tanah air. Pada awalnya kegiatan perkemahan dan kepanduan HW meliputi baris-berbaris, bermain tambur dan olahraga, pertolongan pertama pada kecelakaan, dan kerohanian. Karena dianggap menjadi ancaman terhadap tentara pendudukan Jepang, HW pernah dilarang. Namun, salah satu guru dan pembina Hizbul Wathan, yaitu Jenderal Soedirman, terus bergerak aktif melawan penjajah.
Pada 1950, HW baru dapat aktif kembali. Kemudian, pada 1961, seluruh gerakan kepanduan di Indonesia, termasuk HW, dilebur menjadi Pramuka. Barulah pada 1999, Hizbul Wathan dibangkitkan kembali sesuai dengan SK Nomor 92/SK-PP/VI-B/1.b/1999. Setelah itu, dipertegas dengan SK Nomor 10/Kep/I.O/B/2003 pada 2 Februari 2003. Hizbul Wathan pun tersebar di seluruh Tanah Air dan terus mengembangkan program dan pembinaannya. Undang-Undang HW kemudian berhasil merumuskan jati dirinya sebagai pandu yang dapat dipercaya, setia dan teguh hati, dan siap menolong dan wajib berjasa, suka perdamaian dan persaudaraan, sopan santun dan perwira, menyanyangi semua makhluk, melaksanakan
perintah tanpa membantah, sabar dan pemaaf, teliti dan hemat, suci dalam hati, pikiran, perkataan dan perbuatan. Kepribadian pandu HW tersebut tentu saja tidak dapat dipisahkan dari metode dan model pembinaan kepanduannya. Oleh karena, KSM dapat dirancang dan dikembangkan menjadi forum pembinan dan pengembangan karakter generasi muda (para santri, pelajar, dan angkatan muda) Muhammadiyah untuk belajar menjadi patriot sejati dan pembela tanah air yang tangguh.
Berdasarkan pemikiran tersebut, penyelenggaran KSM diharapkan dapat menyemai proses kaderisasi calon pemimpin umat dan bangsa di masa depan. KSM tidak hanya didesain untuk menjadi forum pertemuan para santri, perwakilan dari sejumlah pesantrenMu seIndonesia, tetapi menjadi ajang kompetisi keagamaan, keilmuan, dan keterampilan, yang dapat menumbuhkan ghirah keislaman, spirit keorganisasian dan rasa nasionalisme yang tinggi. Melalui KSM dapat diselenggarakan pameran pendidikan pesantren, pameran ekonomi kreatif pesantren, temu ahli dan konsultasi lintas pesantrenMu, perlombaan, dan aneka kegiatan kepanduan lainnya.
Dalam konteks itulah, Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah memandang penting dan strategis penyelenggaraan KSM, dengan tujuan para generasi muda: para santri dan pelajar Muhammadiyah termotivasi dan berpacu untuk berfastabiqul khairat, berkompetisi menampilkan keunggulan, keterampilan, minat dan bakat mereka secara sportif. Penyelenggaraan KSM ini diharapkan menjadi sebuah tradisi kepanduan dan keorganisasian yang dapat menggerakkan kepemimpinan pesantrenMu dalam melatih dan mempersiapkan para santri menjadi pemimpin umat dan bangsa di masa depan.
Kemah Santri Muhammadiyah Tingkat Nasional merupakan ajang silaturahmi bagi seluruh Santri dan Pesantren Muhammadiyah se Indonesia. Selain itu, acara ini juga menjadi wadah untuk meningkatkan dan memacu prestasi santri. Lebih jauh lagi, Kemah ini merupakan forum untuk berbagi informasi dan pengalaman dalam pengelolaan Pesantren Muhammadiyah se Indonesia. Dengan demikian, para pengelola pesantren dapat saling belajar dari pengalaman masing-masing. Hal ini penting mengingat kualitas Pesantren Muhammadiyah masih belum mencapai standar yang diharapkan, yaitu menjadi
pesantren yang unggul, modern, profesional, berdaya saing tinggi, berkarakter, dan progresif. Terkait dengan hal tersebut di atas, LP2 PP Muhammadiyah perlu melakukan langkahlangkah dan program strategis serta usaha penguatan, tukar pengalaman guna menumbuhkan semangat dan spirit untuk bangkit dan maju. Dengan pertimbangan tersebut, maka Kemah Santri Muhammadiyah Tingkat Nasional perlu dilaksanakan.
Kegiatan ini bernama “Kemah Santri Muhammadiyah (KSM) Tingkat Nasional” dengan tema: “Peran Santri dalam Menjaga Moral Bangsa dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, pada hari Ahad – Selasa, tanggal 20-22 Oktober 2024 di Bumi Perkemahan Kampoeng Karet Karanganyar Jawa Tengah. Kemah Santri Muhammadiyah (KSM) Tingkat Nasional ini diikuti kurang lebih 1250 peserta yang terdiri utusan Pesantren Muhammadiyah, Muhammadiyah/ ‘Aisyiyah Boarding School (MBS/ABS) se-Indonesia.
Logo Kemah Santri Muhammadiyah
Lagu Ucapan Selamat Kemah Santri Muhammadiyah dari HW Jateng
Lagu Memeriahkan Selamat dan Sukses
“Kemah Santri Muhammadiyah”
(Verse 1)
Di sini kita berkumpul, santri dari penjuru negeri
Pesantren Muhammadiyah, satu hati, satu visi
Menjaga moral bangsa, dengan iman yang teguh
Membangun silaturahmi, untuk masa depan cerah
(Chorus)
Kemah Santri Muhammadiyah, jalin persatuan
Teguhkan iman, bangkitkan harapan
Pesantren unggul, modern, profesional
Berdaya saing, menuju Islam yang gemilang
(Verse 2)
Manajemen kita kuat, tata kelola penuh bijak
Fungsi kaderisasi, menjadikan kita hebat
Santri berprestasi, semangat selalu membara
Dengan Hizbul Wathan, kita tumbuh berdaya
(Chorus)
Kemah Santri Muhammadiyah, jalin persatuan
Teguhkan iman, bangkitkan harapan
Pesantren unggul, modern, profesional
Berdaya saing, menuju Islam gemilang
(Bridge)
Kemandirian, disiplin, kita junjung tinggi
Kerjasama erat, selalu kita raih
Syiar dakwah menggema, Islam berkemajuan
Santri Muhammadiyah, bawa terang harapan
(Chorus)
Kemah Santri Muhammadiyah, jalin persatuan
Teguhkan iman, bangkitkan harapan
Pesantren unggul, modern, profesional
Berdaya saing, menuju Islam gemilang
(Outro)
Bersama kita kuat, berprestasi kita hebat
Santri Muhammadiyah, masa depan kita erat
Dengan semangat berjuang, kita terus melangkah
Membangun bangsa, dengan iman dan akhlak yang indah